Rabu, 15 September 2010

SAKIT MERUPAKAN PROSES PERBAIKAN DIRI


Sahabat Blog Membangun Pondasi Sukses yang baik hati. Sebelumnya minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Apa kabar semua, semoga tetap sehat wal afiat, amiinn...

Sahabat, mungkin rada aneh lagi dengan judul posting  ini, tetapi keanehannya semoga bermanfaat untuk kita semua. Lebih lanjut lagi pada pembahasan kecilnya. Ok, rasanya jadi kepanjangan kalau masih berkisar pada basa-basi.

*****
Pertanyaan : Pernakah Anda merasa sakit?

Setiap manusia pasti merasakan sakit, karena manusia pun ditakdirkan untuk merasakan sakit. Tiada satu pun manusia didunia ini tidak merasakan sakit, seorang superman pun mengeluh sakit ketika selesai berkelahi dengan lawannya, seorang pemimpin besar pun merasakan apa itu sakit. 

Kembali dengan pertanyaan selanjutnya : Bila Anda Sakit, Apa yang  berubah pada diri Anda?

Sahabat, disadari atau tidak, banyak yang berubah pada diri kita ketika merasakan sakit. Apa yang berubah? Banyak. Banyak hal yang berubah, tergantung sakitnya manusia itu sendiri, dan semua pasti beroleh pengalaman ketika menikmati rasa sakit dalam hidupnya.

Sebagaimana kita ketahui, secara umum sakit terdiri dari tiga, sakit secara jasmani, sakit secara rohani, dan sakit dalam masalah sosial ekonomi. WHO mendefinisikan sehat terdiri dari sehat jasmani, rohani, dan sosial ekonomi, saya pun mendefinisikan sakit sama halnya definis WHO.

Bagaimana sakit secara jasmani? Tentu semua sudah tahu, sakit ini adalah sakit secara fisik, entah sakit kena penyakit menular atau gangguan kesehatan lainnya, Anda pun lebih tahu.

Bagaimana sakit secara rohani? Apa yang disebut dengan sakit rohani, dan seperti apa bentuknya, sakit rohani adalah kondisi kejiwaannya terganggu (ups...bukan gila, dkk), tetapi yang saya maksud adalah mereka yang perasaannya tidak tenang, semisal ketakutan yang berlebihan, temnpramental juga termasuk didalamnya, atau apapun sambungannya mohon ditambahkan saja.

Bagaimana sakit secara sosial ekonomi? Ini yang penting dalam membangun kebersaaman dalam kehidupan, hubungan antara manusia adalah penting untuk sebuah peradaban manusia, hubungan yang baik melahirkan kebahagiaan dalam diri setiap orang, karena berbaik hati dengan sesama adalah ibadah. Bagaimana dengn ekonomi? Terganggunya kondisi ekonomi pun berpengaruh pada hubungan sosial, secara sempit, dalam rumah tangga, tentu sebuah masalah besar bila bermasalah dengan ekonmi, secara luas, ekonomi pun cukup berperngaruh dalam pergaulan.

Hardiyanto/image-collection
Kembali pada pembahasan awal, mengapa sakit merupakan proses perbaikan diri? Sakit yang kita derita mengajarkan kita hal-hal yang  lebih baik, kenapa demikian? Misalnya kita sakit hati karena gagal cinta, tentu kita akan tahu bagaimana caranya agar kita tidak gagal selanjutnya. Atau kita sakit secara jasmani, tentu kita akan tahu bagaimana menghindari penyakit yang hendak menulari diri kita.

Saya tidak perlu bahas lebih jauh lagi, tentu sahabat sudah tahu maksudnya, bahkan lebih tahu dari pada saya. Tetapi apapun itu saya sekedar mengingatkan, sakit merupakan proses perbaikan diri, tanpa sakit kita tidak tahu dimana batas diri kita.
Terimakasih.



(Tanggapannya, tentu lebih baik dalam perbaikan tulisan ini)


1 komentar:

  • sunan says:
    26 Januari, 2011 12:14

    sakit.memang proses untuk perbaiakan diri..baik jasmani n rohani..good job

Catatan :

Hak Cipta Intelektual. Isi blog ini murni karya penulis sendiri, siapapun dapat menyerap informasi isi blog, namun tidak dibenarkan menduplikasi isi informasi untuk kepentingan tertentu dan mempostingnya tanpa izin penulis.

Pencarian Google