Kamis, 17 Desember 2009

BERANI MELAKUKAN PENAWARAN, BERARTI BERANI MENETAPKAN HARGA

Sahabat Blog Membangun Pondasi Sukses yang baik hati. Saya pernah bersama dengan seorang entrepreneur. Ketika dia selesai membawakan materi seminar bisnis di sebuah hotel Gorontlo, dia bercerita tentang tips-tips kesuksesan. Kemudian dia pamit kepada teman-teman dan chek in dari hotel itu. Saya ikut dengannya, mendampinginya karena dia akan membawakan presentasi dikota lain. Ketika diperjalanan, mobilnya mogok ditengah jalan. Karena dia merasa waktunya sempit, dia memutuskan meninggalkan mobilnya, dan menghubungi bengkel langganannya di Gorontalo untuk menjemput mobilnya kemudian memperbaikinya. Karena ingin cepat, dia mengajak saya naik kendaraan roda tiga, karena kalau menunggu mobil taksi dia merasa hanya memakan waktu lama saja diperjalanan. Saya hanya mengikuti apa yang dia lakukan. Ketika kendaraan roda tiga yang satunya berhenti didepan kami, dia langsunh mengatakan, saya menuju kota limboto, saya kasih kamu dua puluh ribu rupiah, tetapi pemilik kendaraan itu menolak tanpa memberikan alasan. Dia kemudian memanggil temannya, kemudian mengatakan kalau kami akan menuju limboto dengan sewaan dua puluh ribu rupiah. Pemilik kendaraan roda tiga yang kedua ini, berkata bisakah bapak menambahkan limaribu rupiah? Sang entrepreneur itu berkata, aku akan membayar kamu lebih dari itu,jika kamu segera mengantar kami sampai ketempat tujuan. Tak sampai tiga menit terjadi kesepakatan, kemudia kami langsung menumpangi kendaraan roda tiga itu, sementara yang satunya hanya diam tercengang.

Begitu, kami sampai ketempat tujuan, sang entrepreneur itu memberikan sewaannya, lebih dari apa yang diminta pemilik kendaran roda tiga tadi. Tadinya dia minta dua puluh lima ribu rupiah, dia memberikan lima puluh ribu rupiah. Saya yang menyaksikan itu, bingung sendirian kemudia bertanya.
"Tadi terjadi kesepakatan bapak membayarnya dua puluh lima ribu rupiah perorang, tetapi mengapa bapak memberikan dia seratus ribu?"
Smbil tersenyum dia menjawab pertanyaan saya :
"Anak muda. Kamu ingin bertanya hal itu? " tanya dia kemudian hanya mengangguk.
"Dia telah berani melakukan penawaran" Kata sang entrepreneur itu.
"Lihatlah teman yang satunya tadi, dia tidak berani melakukan penawaran, sehingga dia tidak mendapatkan harga yang besar" begitu orang hebat itu.
"Jika kamu ingin menentukan seberapa berharganya kamu, beranilah melakukan penawaran meskipun sudah ditetapkan harga" Katanya sambil tersenyum.
"Berani melakukan penawaran, berarti berani menetapkan harga pada diri sendiri" Katanya lagi.
"Jangan takut, bila harga kamu tak dieli atau ditolak, tetapi takutlah, ketika kamu tak mampu menentukan harga dalam diri kamu" Kata dia lagi yang saat kata-katanya telah menyentuh alam befikir sa ya.

Jika difikirkan, ini benar dan memang benar apa kata sang entrepreneur itu. Jika kita berani menetapkan harga dalam diri kita, maka kita akan menemukan diri kita dalam penghargaan yang besar. Kitalah menaikkan diri kita ketingakat apa dan puncak mana. Kitalah yang lebih tahu dan lebih berhak menentukan pilihan kita untuk dihargai. Tetapi perlu diingat, jika menentukan harga dalam diri kita, lakukanlah dengan tepat, lakukanlah dengan benar, bukan sembarang menentukannya. Sebelum Anda menentukan harga dalam diri Anda, lihatlah terlebih dahulu diri Anda. Perhatikanlah, pelajarilah, seberapa layakkah harga dalam diri Anda untuk dihargai orang laiin.
Terima kasih

Hardiyanto

0 komentar:

Catatan :

Hak Cipta Intelektual. Isi blog ini murni karya penulis sendiri, siapapun dapat menyerap informasi isi blog, namun tidak dibenarkan menduplikasi isi informasi untuk kepentingan tertentu dan mempostingnya tanpa izin penulis.

Pencarian Google