Sahabat Blog Membangun Pondasi Sukses yang baik hati. Apakah Anda termask orang yang cukup sabar dalam menghadapi persoalan hidup Anda? Apakah Anda menghargai apa yang telah Anda dapatkan saat ini? Anda yang tahu jawabannya. Ada sebuah kisah yang terjadi disebuah kota kecil ditanah arab yang diceritakan oleh seorang da'i kenamaan dinegeri ini. Dia menceritakan, dikota tersebut terdapat seorang manusia yang kalau bahasa kita di Indonesia disebut sibtuk rupa. Dia dari keluarga miskin yang kerjanya hanyalah menggembalakan kambing milik saudagar arab. Suatu ketika dia berhasrat ingin menikah, tetapi dia bingung kepada siapa dia akan menikah, dan siapa gadis yang bersedia menikah dengannya. Dia menyadari, betapa buruknya tampang sang pemuda ini, secara fisik tak ada yang menarik dari dirinya. Suatu malan dia berdoa dan bermunajat agar Allah memberikan jalan keluarnya, iya terus berdoa dan bersabar menunggu keputusan dari Allah, kapan dia dipertemukan dengan jodohnya. Sudah hampir tiga tahun dia terus berdoa, dan bersabar. Orang yang mendengar hasrat ingin menikahnya, malah mengolok-olokannya, namun dia tetap bersabar dan mensyukuri atas nikmat yang Allah berikan. Dia selalu bersukur meski wajahnya jelek, kulitnya hitam pekat dan pakaiannya hanya cukup beberapa kain sarung saja. Dia selalu tenang dan damai dengan keadaannya, dia ikhlaskan segalanya kepad sang penciptanya.
Suatu hari, datanglah pertolongan Allah, seorang tetangganya datang menemui dia dan berkata "tuan sedang memanggilmu, hari ini juga, ini sangat penting, tiada waktu untuk menunda". Sejenak dia merasa sedikit takut, dan mencri kesalahan apa yang telah dibuatnya, apakah dia telah lalai mengerjakan tugasnya sebagai penggembala kambing saudagar kaya itu? Tanpa membuang waktu lagi dia langsung menuju rumah majikannya itu, sesampainya disana, sang majikan mulai mewawancarainya.
"Kamu belum menikah?" Tanya saudagar kaya itu.
"Belum Tuan" Jawabnya datar dan selalu menundukkan pandangan"Apakah kamu ingin menikah?" Tanya saudagar itu lagi.
"Benar Tuan, tapi saya tidak punya biayua untuk membayar mahar dan menghidupi istri saya" Jawabnya dengan merendahkan hatinya.
"Sekarang begini, tatap mukaku, dan jangan pernah menundukkan kepala terlalu lama" Pemuda ini bingung dengan maksud saudagar itu. Kemudian dia mengangkat wajahnya dan menatap mata saudagar itu.
"Aku menyukaimu, anak muda. Karena itu aku memintamu datang kesini" Kata saudagar itu, tetapi pemuda ini masih bingung.
"Aku nikahkan engkau dengan putriku, persoalan mahar dan untuk selanjutnya kamu tidak perlu memikirkannya, karena Allah telah menolong kamu, hamba yang selalu bersyukur. Seketika dia bersujud syukur karena ternyata Allah mengabulkan permintaannya yang lama ia dambakan. Saat itu juga digelar upacara pernikahan secara agama, dan dilanjutkan dengan acara sesuai kebiasaan ditempat itu. Tak henti-hentinya dia bersyukur serta memuji nama Tuhannya, dan gadis yang dinikahinya itu cantiknya luar biasa. Jika dilihat secara fisik mereka tidak cocok sama sekali, tetapi sang gadis ini pun bersabar menerima pinangan lelaki buruk rupa ini.
Beberapa tahun kemudian mereka hidup bersama, dan mereka dikaruniai dua anak laki-laki dan perempuan. Disebuah kesempatan mereka duduk berdua. Sang istri menatap suaminya dari kaki hingga kepala, lama dia memperhatikan kemudian tersenyum. Merasa diperhatikan, sang suami ini bertanya :
"Mengapa pandanganmu seperti itu padaku, apa ada yang salah dariku, atau karena aku jelek begini, kamu pandangi aku dengan pandangan yang meremehkan?" Kata sang suami itu sedikit marah pada istrinya.
Kemudian sang istri tersenyum lagi, kemudian memeluk suaminya sambil berbisik :"Suamiku, maafkan aku bila membuatmu marah, aku tak bermaksud demikian" Kata sang istri sambil tersenyum.
"Lalu maksudmu apa, kalau bukan seperti itu?" Kaya sang suami yang masih kesal."Aku berulang kali bermimpi, aku dan kamu bersama-sama didalam surga" Kata sang istri senyumannya lebih lebar lagi.
"Haaa....??? mana mungkin kita bisa bersama didalam surga?" Tanya sang suami kaget bercampur kebingungan.
"Karena kita selalu sabar dan besyukur, aku bersabar karena Allah dengan menikah denganmu meski kamu itu buruk rupa, dan kamu bersyukur mendapatkanku yang menurut orang aku cantik bagai bidadari" Kata sang istri menjelaskan istri menjelaskan. Kemudian mereka berpelukan lagi, tak henti-hentinya mereka mengucapkan kata-kata syukur.
Dari cerita di atas, dapat dipetik hikmah, bahwa beryukur dan bersabar itu pasti berbuah manis. Allah menyayangi hamba yang bersyukur dan bersabar. Apapun yang kita hadapi, bersabarlah. Samudera kesabaran itu sangat luas, jika ada persepsi mengatakan kesabaran itu ada batasnya, itu sebenarnya pernyataan yang keliru, karena manusialah yang membatasi kesabaran itu. Bersyukurlah ketika kamu mendapatkan berkah, dan tetap pula membantu orang lain sebagai tanda rasa syukur kita kepada sang pencipta. Bersykur dan bersabar itu pasti berbuah manis, jangan takut jika ada keinginan dan impian Anda belum tercapai, semua butuh proses. Yang terpenting Anda telah melakukan yang benar dan dengan cara yang tepat, suatu saat nanti Anda akan mendapti diri Anda sukses...
TerimakasihHardiyanto
Mantap tuh...
Terimakasih ya..? tulisanya sangat membantu..
iya sama2...tks juga dah kunjungi blog aku.. mg bermanfaat ya..??